Selamat Datang Di Website Muhammadong

 

Home

Tentang Saya
Riwayat Pendidikan
Riwayat Pekerjaan
Tentang Matematika
Matematika Rekreasi
Permainan Matematika
 
 
 

 

 

 

Minggu, 15 Juni 2003

Renungan Pendidikan

   Untuk kelangsungan hidup yang lestari dan satu bangsa sebesar Bangsa Indonesia, pendidikan sekarang ini harus mampu sekurang-kurangnya membuat setiap manusia Indonesia menerima dalam kata dan perbuatan bahwa berpikir bukanlah satu kejahatan.
   Tantangan hidup masa-masa mendatang dalai sedemikian rupa sehingga hanya bangsa yang mampu berpikir yang masih dapat bertahan. Disengaja atau tidak, pendidikan dapat menghasilkan manusia yang tidak mampu, lupa atau takut berpikir dan lebih senang menerima orang lain berpikir untuknya. Manusia serupa itu akan tetap hidup dalam kegersangan batin, kemiskinan budaya, dan kehampaan nilai hidup: manusia itu telah mati sebelum musnah sebagai bangsa.
    Di dalam dunia pendidikan, sambil berpijak pada masa kini, kita mempersoalkan masa depan. Masa depan ditanggapi sebagai serangkaian persoalan kelangsungan hidup dengan sifat serba terbuka, serba masalah, serba tantangan. Dengan sifat-sifat itu, alat-alat usang hari kemarin sudah tidak relevan lagi. Yang diperlukan dalai bangsa yang berpikir, sebagai prakondisi untuk mengembangkan diri sendiri, menemukan diri sendiri dan memberi arti kepada kehidupan itu sendiri.
    Bagi bangsa atau generasi yang tidak mampu berpikir, setiap perubahan di masa depan dalai ancaman. Bagi bangsa atau generasi yang mampu berpikir, perubahan itu dalai tantangan dalam proses pertumbuhan menjadi lebih mampu. Dua generasi yang selalu dipertaruhkan dalam mengaktualisasikan pendidikan yakni generasi pendidik dan generasi yang dididik, harus memungkinkan terjadinya proses itu secara sadar-arah dan sadar-tujuan.
   Disitulah kita harus menemukan tumpuan dan pembenaran suatu pendidikan nasional yang merupakan bagian integral dan pembangunan bangsa dan negara, dan sekaligus menunjang pelaksanaannya.
Pelaksanaan dan pemanfaatan pendidikan serupa itu dalai satu hak istimewa di dalam satu negara yang merdeka dan berdaulat.
Bila berhasil diterapkan secara luas dan mendasar maka besar alasan untuk berharap bahwa bangsa Indonesia tidak akan terbagi dalam dua kutub yang serba bertentangan: yang berpikir dengan yang tidak, yang kenyang dengan yang lapar, yang merdeka dengan yang terbelenggu, yang selalu memerintah dengan yang selalu diperintah.......      MENCARI STRATEGI PEMBINAAN PENDIDIKAN PEMBANGUNAN.   
(Prof. Dr. Winarno Surakhmad, M.Sc 1984 : 5)

 
   

Muhammadong, S.Pd  Staf Pengajar Matematika   SMU Negeri 03 Makassar  Sulawesi Selatan - Indonesia

 

 




UPDATE, Rabu, 09 April 2008
© 2003 Muhammadong - Makassar - Sulawesi Selatan - Indonesia
Kritik dan Saran hubungi  di E-mail : Madong_sma3@telkom.net  atau  muhammadong@internux.web.id

 
Horas!- Dotcom